Alam Mulai Bosan …??

Mungkin alam mulai bosan ………

bersahabat dengan kita……………..

coba tanya pada…….

rumput yang bergoyang…….

 

Lagu Ebit G. Ade memang pas dengan keadaan bumi Indonesia tercinta ini, tapi yang salah mungkin jangan tanya pada rumput yang bergoyang.

Bencana demi bencana [apalagi kalau bukan di sebut bencana] kerap menghampiri negeri tercinta ini. Mulai dari Tsunami di Aceh, Tsunami di Pangandaran, Gempa di Jogja, Lumpur Siduarjo, sampai kecelakaan di darat, di laut, dan di udara seakan terus dan mungkin akan terus terjadi.

Bencana macam apa lagi yang akan menimpa negeri ini berikutnya? hanya Tuhan lah yang tahu, bukannya Mama Loren Atau mama mama yang lainnya.

Seperti bait lagu di atas “mungkin alam sudah mulai bosan bersahabat dengan kita”, karena kita tidak lagi bersahabat dengan alam maka terjadilah bencana-bencana. Semua sahabat kalau dicurangi dan dirusak terus menerus akan membalasnya dengan perlakuan yang sama.

Pantai pantai yang ditumbuhi dengan pohon bakau untuk menangkal ombak telah berubah fungsi menjadi bangunan-bangunan hotel hingga mengakibatkan tsunami. Hutan-hutan yang sedianya berguna untuk menyerap air hujan telah di jarah dengan istilah HPH atau apalah yang pasti pembalakan liar atau ilegal loging. Tanah-tanah lapang menjadi beton dengan gedung gedung pencakar langit diatasnnya.

Nah sekarang bagaimana hubungannya dengan kecelakaan di laut, di darat maupun di Udara? Jelas ini faktor manusia juga. hanya karena ingin menghasilkan untung yang besar sehingga pihak operator mengakalinya dengan mengeluarkan biaya produksi baik itu pemeliharaan atau pun pengadaan kendaraan dan pesawat menjadi prioritas nomor sekian.

Sekarang kan ada regulator yang mengurusi hal-hal demikian? seharusnya mereka mengecek dong kelayakan baik itu mobil, kapal laut ataupun pesawat terbang? Jawabannya siapa sih dinegeri ini yang tidak ingin uang? terjadilah KKN dalam hal demikian. Sudah cukup bagi operator memberikan sedikit uang kepada oknum regulator yanga mengurusi hal demikian sehinggan mengeluarkan rekomendasi bahwa semuanya layak jalan.

Untung-untung tidak terjadi apa-apa, tetapi kenyataannya lain mesin tidak bisa ditawar-tawar, layak ya layak, tidak ya tidak. Bukan yang tidak menjadi layak.

Jadi semuanya bersumber pada manusianya termasuk kita semua, mau tidak merubah sikap dan kebiasaan yang selama ini berjalan, bukan hanya dengan acara Tobat Nasional bareng yang dihadiri oleh ribuan orang, tapi aksi yang riil yang diperlukan.

Sekali lagi mari kita bersahabat dengan alam dan bersahabat dengan sesama…. itu yang diperlukan selain berdo’a kepada Tuhan, semoga tidak terjadi lagi bencana dinegeri ini. (*)

 

SUMBER

Explore posts in the same categories: Dan Lain - Lain

Tinggalkan komentar