MATERI PENELUSURAN GOA – 05

RIGGING

Untuk menelusuri gua-gua vertikal diperlukan beberapa teknik pendukung antara lain :

  1. SRT

(Single rope technique), teknik untuk untuk melintasi suatu lintasan vertikal dengan satu tali.

  1. Rigging

Dalam kesempatan ini akan membicarakan teknik yang kedua.

Rigging adalah :
Teknik pemasangan lintasan tali untuk gua-gua vertikal dengan syarat-syarat tertentu.

Syarat-syarat rigging yang baik :

  1. Aman dilewati oleh semua anggota team.
  2. Tidak merusak peralatan.
  3. Dapat dilewati oleh semua anggota team, dengan mudah.
  4. Jika dibutuhkan untuk menjadi lintasan rescue, dapat langsung dipergunakan atau dengan sedikit perubahan saja.

Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum memulai pembuatan sebuah lintasan vertikal, yang nantinya akan membantu untuk dapat mencapai syarat-syarat rigging yang baik.

Anchor
Dalam memasang sebuah lintasan kita terlebih dahulu harus memilih point tambatan. Point atau obyek yang akan dijadikan tempat tambatan disebut anchor. Berdasarkan jenisnya maka anchor dibagi menjadi : Natural anchor (anchor alam) dan anchor buatan.

Berdasarkan fungsi anchor atau pembebanannya dibedakan menjadi :

  1. Main anchor,

atau anchor utama adalah anchor yang secara langsung mendapatkan beban saat lintasan digunakan .

  1. Back-Up Anchor,

berfungsi sebagai cadangan jika main anchor terlepas atau jebol

  1. Intermediate Anchor

berfungsi memindahkan beban agar tali tidak terkena gesekan dengan dinding atau lantai gua dengan memasang anchor perantara (intermediate) dibawah tempat tali dapat tergesek.

  1. Devation Anchor

berfungsi menjauhkan tali dari tempat dapat tergesek. Caranya adalah memasang anchor baru ditempat yang sejajar atau diatas tempat gesekan (friksi) agar tali terhindar dari titik friksi.


Fall Factor (FF)

Untuk menentukan posisi pemasangan antara main anchor dan backup maka kita harus selalu memperhitungkan fall factor, yaitu beban hentakan/jatuh yang diterima backup anchor saat main anchor terlepas atau jebol.

FF = Jarak Jatuh / Panjang Tali

Dari gambaran diatas maka kita ketahui bahwa kekuatan anchor harus benar-benar diperhitungkan, terutama backup anchor. Karena backup dirancang untuk mendapatkan beban hentakan maka ketahanan untuk backup harus benar-benar kuat. Usahakan agar menyusun achor dengan fall factor masing-masing kurang dari 1.

a. b.

Gambar a. memiliki Fall Factor 1 Gambar b. memiliki Fall Factor 2

 

Y Anchor

Disebut Y anchor karena bentuknya seperti huruf Y, dibuat dengan tujuan untuk membagi beban yang diterima di kedua sisi dan menempatkan lintasan di posisi tertentu.
Untuk besar sudut (A) ada ketentuan yang bisa diperhitungkan . Jika sudut yang kita ambil salah (A>120), maka tujuan untuk membagi beban tidak tercapai, bahkan sebaliknya beban yang diterima ditiap titik tambatan akan lebih besar dari pada beban sebenarnya.

Deviasi Anchor

Anchor ini dibuat juga untuk menghilangkan friksi tali pada dinding gua, dengan cara menariktali/ lintasan kearah luar dari titik gesekan. Panjang tarikan, jarak anchor deviasi dengan main anchor, menunjukkan besar sudut pergeseran yang berarti mempengaruhi gaya tarik kesamping yang diterima anchor deviasi. Sehingga bisa dikatakan semakin dekat anchor deviasi dengan main anchor akan semakin besar gaya tarik kesamping yang diterima anchor deviasi untuk panjang tarikan yang sama. Hindari anchor deviasi dengan sudut yang besar, karena akan berat sekali.

Explore posts in the same categories: Adventures, Caving

3 Komentar pada “MATERI PENELUSURAN GOA – 05”

  1. cadas Says:

    bagus banget, terima kasih infonya, kalo tentang climbing ada gag ya..??

  2. catros Says:

    Tulisan tg climbing udah ada, tinggal di upload aja kok, tp tunggu giliran yah..soalnya ini juga ngerjainnya kalo ada waktu senggang dikantor aja

  3. irfan Says:

    terimakasih atas infonya


Tinggalkan komentar